Rasa rinduku meluap, entah aku harus berbuat apa. Aku tidak tau aku
harus berkata apa padanya, aku takut dia bosan dengan rinduku. Terkadang
aku berfikir, bagaimana caranya agar kamu tau rasaku ini. Tapi Tuhan
memukul pelan kepalaku dengan sebuah momen yang sampai sekarang masih
aku ingat dan akan selalu teringat. Bagiku dia seperti pesulap yang
dengan pandainya merubah rasaku dengan cepat dan dia pun sangat mengerti
rasaku. Aku terkagum oleh hebatnya, dia mengerti rinduku tanpa aku
berkata sedikitpun, dia mengerti rasa sayangku tanpa aku menjelaskan
semua rasaku, sekalipun aku tidak menunjukan. Tapi ada satu hal yang
tidak pernah dia mau tau, dia tidak pernah mau mendengar rasa cemburuku.
Monster.. Bagaimana kalau aku sedang cemburu? Untung saja aku jarang
cemburu, karena aku tau rasa cemburuku membuatmu kesal. Aku selalu
mengingat pesanmu "Hati-hati dengan rasa cemburu". Aku akui rasa
percayamu luar biasa, dan aku ingin menjadi seperti kamu.
Kamis, 09 April 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar